Mencoba
untuk menikmati setiap detik waktu yang tersisa. Ya, kini aku sadar waktu yang
begitu berharga di tiap detiknya. Mungkin aku memang terlambat untuk dewasa
dengan umurku yang sudah mulai dengan kepala dua, tapi tidak banyak kegiatanku
yang membuat ku benar-benar menjadi manusia dan hidup dengan sosial yang luar
biasa, hidup yang sesungguhnya.
Thalassemia,
kenyataan yang telah menamparku dan seketika ku terbangun. Tidak, aku tak ingin
marah dengan keadaan karena inilah anugerah yang telah Ia berikan…
Tak
disangka, dulu pernah merawat orang dengan thalassemia. Wah pucat sekali ya.
Denger namanya saja langsung, “Deg” …hmm there
is something wrong.. pernah sesekali rasanya udah mau jatuh aja,
kunang-kunang, rasanya darah entah mengalir di mana, dingin…ah sudahlah terlalu
panjang dan sekarang ku benar-benar lelah menulis.
Teringat
kebersamaan dengan teman-teman di kampus. Rasanya tak ingin meninggalkan
saa-saat seperti ini ya. Ya, ingin bersama kalian. Entah apa yang akan terjadi
nanti. I’ll survive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar